Minggu, 19 Juni 2011

Pengertian dan Macam Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan.

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen. Adapun tujuan dari laporan keuangan antara lain:

Memberikan satu bahasa yang dimengerti oleh semua pihak;
Menunjukkan logika dari hubungan timbale balik antara laporan-laporan keuangan;
Memperkenalkan beberapa prinsip keuangan yang pertama, dan;
Menetapkan pentingnya arus kas yang akan datangsebagai fondasi untuk mengukur nilai sekarang (present value) dan nilai yang akan datang (future value) suatu organisasi.

Laporan-laporan keuangan perusahaan didasarkan pada aturan-aturan dan konvensi-konvensi akuntansi.
Laporan keuangan terdiri dari .

Neraca awal tahun memberikan gambaran tentang perusahaan pada permulaan tahun pajaknya; ditambah neraca akhir tahun yang memberikan gambaran tentang harta dan hutang akhir.
Perhitungan rugi laba menunjukkan arus pendapatan dan beban atau biaya selama interval antara neraca awal dan akhir periode.
Laporan laba ditahan yaitu daftar kumulatif laba yang berasal dari tahun-tahun sebelumnya dan tahun berjalan yang tidak dibagikan sebagai deviden.
Laporan ahkir arus kas merinci sumber-sumber perugsahaan arus kas dan ekuivalen kas selama interval waktu yang sama dengan perhitungan rugi laba.

1. Neraca
Di dalam Akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan yang dalam bahasa inggris balance sheet atau statement of financial position) adalah bagian dari Laporan Keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut. Neraca terdiri dari tiga unsur, yaitu aset, kewajiban dan ekuitas yang dihubungkan dengan persamaan berikut:

Aset = kewajiban + ekuitas


2. Laporan Rugi Laba
Laporan rugi laba adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi, yang biasanya setiap satu kuartal atau satu tahun . Penjualan bersih disajikan pada bagian atas dari setiap laporan, yang sesudahnya akan dikurangkan dengan berbagai biaya untuk mendapatkan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham biasa, yang umumnya cukup dinyatakan sebagai laba bersih saja. Sebuah laporan tentang laba dan deviden per saham disajikan di bagian bawah dari laporan rugi laba. Rugi laba per lembar saham (EPS) yang disebut sebagai “tototal akhir” menunjukkan bahwa di antara seluruh pos yang terdapat di dalam laporan rugi laba, EPS adalah yang paling penting. Depresiasi dan amortisasi merupakan komponen-komponen yang penting dari total biaya operasional. Depresiasi (depreciation) adalah pembebanan tahunan terhadap laba yang mencerminkan estimasi biaya dolar dari peralatan modal yang digunakan dalam proses produksi. Depresiasi adalah penyusutan pada aktiva berwujud (tangible asset), sedangkan amortisasi (amortization) adalah penyusutan pada aktiva tidak berwujud (intangible).

3. Laporan Laba ditahan
Laporan dalam saldo laba ditahan di antara tanggal-tanggal neraca dilaporkan di dalam laporan laba ditahan (statement of retained earnings). “laba ditahan” mencerminkan suatu klaim terhadap aktiva, dan bukanlah merupakan aktiva itu sendiri. Lebih lagi, perusahan menahan labanya terutama untuk memperluas bisnis, dan ini artinya melakukan investasi pada pabrik dan peralatan, pada persediaan, bukannya menumpuk kas dalam sebuah rekening bank.

4. Laporan Arus Kas
Sebuah perusahaan menghasilkan arus kas yang tinggi tidak selalu berarti bahwa jumlah kas yang dilaporkan pada neracanya juga akan tinggi. Memang posisi kas perusahaan yang dilaporkan pada neraca akan dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk hal-hal berikut:

Arus kas.Jika hal-hal lain dianggap konstan, arus kas positif akan mengarah pada lebih banyak kas di dalam bank.
Perubahan dalam modal kerja. Modal kerja bersih, didefinisikan sebagai aktiva lancer minus kewajiban lancer.
Aktiva tetap. Jika sebuah perusahaan berinvestasi pada aktiva tetap, hal ini akan mengurangi posisi kasnya. Di sisi lain, penjualan dari aktiva tetap akan meningkatkan kas.
Transaksi sekuritas dan pembayaran dividen. Jika perusahan menerbitkan saham obligasi selama tahun berjalan, dana yang dikumpulkan akan meningkatkan posisi kasnya.



Read More..
Diposkan oleh Cecep Adi Kustaman di 23:42 0 komentar
Label: Manajemen, Manajemen Keuangan
Selasa, 08 Juni 2010
Arti Penting Analisis dan macam Laporan Keuangan
A. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang.
Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sanga bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier
Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan,keamanan investasi.
Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya.
Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja

B. Macam Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan (J. Fred Weston & Thomas E. Copeland, 1994: 24). Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

2. Jenis Laporan Keuangann
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan biasanya terdiri:

Neraca: laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang, modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu menunjukkan posisi keuangan (aktiva, utang dan modal) pada saat tertentu. Tujuan neraca adalah menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender (misalnya pada tanggal 31 Desember 200x)
Laporan laba rugi: suatu laporan yang menunjukkan pendapatan dari penjualan, berbagai biaya, dan laba yang diperoleh oleh perusahaan selama periode tertentu
Laporan saldo laba: menunjukkan perubahan laba ditahan selama periode tertentu.
Laporan arus kas: Menujukkan arus kas selama periode tertentu.
Catatan atas laporan keuangan: berisi rincian neraca dan laporan laba rugi, kebijakan akuntansi, dan lain sebagainya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar